Halaman

Dalil Tentang Keutamaan Sabar

DALIL TENTANG KEUTAMAAN SABAR

Diriwayatkan dari Ummu Salamah, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Sholallahu 'alaihi Wa Sallam bersabda, "Tidak ada seorang pun yang ditimpa sebuah musibah lantas dia mengucapkan apa yang telah diperintahkan oleh Allah, 'Sesungguhnya kami adalah milik Allah. Dan hanya kepada-Nya sajalah kita akan kembali. Ya Allah, berikanlah pahala kepadaku (ketika bersabar menghadapi) musibahku. Dan berikanlah kebaikan (berupa pahala) untukku dair musibah tersebut', maka Allah akan memberikan kebaikan bagi orang itu sebagai ganti dari musibah yang telah dia terima."

Ummu Salamah kembali berkata: Ketika Abu Salamah meninggal dunia, aku berkata, "Orang muslim manakah yang lebih baik dari Abu Salamah (suamiku)? Dia adalah keluarga pertama yang hijrah kepada Rasulullah Sholallahu 'alaihi Wa Sallam. Ketika aku ditinggal mati olehnya (Abu Salamah) aku mengatakan kalimat doa (yang diajarkan oleh Rasulullah) tersebut. Ternyata Allah menggantikan (kedudukan suamiku yang baru saja meninggal dunia) dengan (dipersunting oleh) Rasulullah Sholallahu 'alaihi Wa Sallam."

(HR. Muslim)


Diriwayatkan dari hadits Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Sholallahu 'alaihi Wa Sallam bersabda, "Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, 'Tidak ada sebuah balasan di sisi-Ku yang dimiliki seorang hamba-Ku yang mukmin kecuali surga. (Yakni) jika Aku mencabut kekasihnya (baik anak, isteri maupun sahabat) kemudian dia mengikhlaskannya.'" 

(HR. Bukhori)

Diriwayatkan dari Aisyah radhiallahu 'anha, dia berkata: Rasulullah Sholallahu 'alaihi Wa Sallam bersabda, "Tidak ada satu musibah pun yang menimpa seorang mukmin kecuali Allah akan mengampuni (dosa dan kesalahan) orang tersebut sebaga musibah yang diterimanya itu. Sekalipun musibah yang diterimanya itu (hanya) berupa duri yang menyusup." 

(HR. Bukhori dan Muslim).

Diriwayatkan dari hadits Abu Hurairah radhiallahu 'anhu,
"Bencana selalu akan menimpa tubuh, harta dan anak orang mukmin atau mukminah. Sampai akhirnya dia akan bertemu Allah sedangkan dia tidak membawa satu kesalahan pun"

(HR. Ahmad)

Dalil tentang keutamaan sabar yang berasal dari atsar, di antaranya adalah perkataan salah seorang ulama salaf, "Seandainya bukan karena berbagai musibah yang ada di dunia, pasti kita mendatangi akhirat dalam keadaan bangkrut."

Ketika Urwah bin Zubair menderita sakit, orang-orang berkata kepadanya, "Bagaimana jika kami memberimu minum supaya kamu tidak terlalu merasakan sakit?" Dia menjawab, "Sesungguhnya Allah sedang mengujiku sehingga Dia melihat kesabaranku. Apakah aku akan menghalangi keinginan-Nya tersebut?"

Umar bin Abdul Aziz berkata, "Tidaklah Allah memberikan sebuah nikmat kepada seorang hamba lantas Dia mencabut nikmat tersebut darinya, kecuali Allah akan menggantikan nikmat yang dicabut itu dengan kebaikan. Namun syaratnya dia menggantikan ruang nikmat yang hilang itu dengan rasa sabar."

Diriwayatkan bahwa Sa'id bin Jubair berkata, "Yang dimaksud dengan sabar adalah pengakuan seorang hamba bahwa dia adalah milik Allah. Apalagi ketika sebuah musibah yang tengah ditimpakan pada dirinya. Dia akan merasa rela dan ikhlah di sisi Allah atas musibah yang terjadi, dan mengharapkan bisa memetik ganjaran darinya. Terkadang seorang hamba mengeluh sambil berusaha bersabar. Menurutnya, tidak ada cara lain kecuali hanya dengan bersabar."

Dikutip dari: Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, "Kumpulan Tulisan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah". Penerbit Pustaka Azzam, Jakarta, 2010.